SKANDAL ZONASI TNWK: KEPALA BALAI DIDUGA JUAL JANTUNG KONSERVASI DEMI WISATA KAPITALIS


Titikmonitor.com - LAMPUNG TIMUR | 14/12/2025 (Desakan yang Mendesak) Balai Taman Nasional Way Kambas (TNWK) berada di ujung tanduk skandal. Di bawah kepemimpinan MHD. Zaidi, S.Hut., M.A.P., rencana 'hitam' sedang dipersiapkan untuk mengkhianati mandat konservasi demi kepentingan yang disinyalir mengarah pada pariwisata masif.

Undangan konsultasi bernomor Un.2020./T.11/TU/KSA.01.05/B/12/2025 adalah tabir asap untuk agenda tersembunyi: mengubah Zona Inti TNWK—wilayah paling suci bagi konservasi—menjadi Zona Pemanfaatan.

Kepala Balai mengklaim langkah ini untuk "restorasi dan percepatan ekosistem." Klaim ini adalah penghinaan terhadap logika, mengingat fakta bahwa ribuan hektar lahan di luar Zona Inti tersedia luas untuk restorasi tanpa perlu menyentuh kawasan yang dilindungi secara maksimal. 

Isu utama telah terkuak: Ini adalah upaya sistematis untuk mengkomersialkan TNWK menjadi destinasi wisata internasional dengan mengorbankan Badak, Gajah, dan Harimau Sumatera.

MENYENTUH ZONA INTI = MEMBUNUH KONSERVASI

Kami tegaskan, rencana alih fungsi ini adalah tindakan destruktif yang tidak dapat ditoleransi. Para pihak yang hadir dalam pertemuan konsultasi harus memilih: Melindungi Badak atau Melayani Kapitalis!.

Berikut adalah konsekuensi mutlak dari agenda alih fungsi ini:

I. KRISIS EKOLOGI TAK TERAMPUNI: Ekosida 

Satwa Langka!

Zona Inti adalah tempat perlindungan terakhir bagi mega fauna yang sangat terancam punah. Ketika zona ini diubah, aktivitas manusia (wisatawan, infrastruktur, pembangunan) akan merangsek masuk, menjadikannya:

Jalur Kematian Satwa: Wilayah jelajah Gajah, Badak, dan Harimau akan terganggu secara permanen. Konflik manusia–satwa akan meledak, menjadikan kepunahan spesies langka hanya masalah waktu.

Akselerator Kepunahan:

 Dengan hilangnya fungsi proteksi maksimal, TNWK akan berubah dari 'Benteng Pertahanan' yang di sinyalir menjadi 'Area Penjualan' habitat, mempercepat laju kepunahan spesies langka yang tidak ada di belahan bumi lain.

Degradasi Total

Kerusakan vegetasi, fragmentasi habitat, dan pencemaran tanah/air adalah harga mati yang harus dibayar demi keuntungan sesaat.

PELANGGARAN HUKUM & ETIKA KONSERVASI

Perubahan Zona Inti adalah penabrakkan frontal terhadap regulasi negara. Kami mengingatkan bahwa rencana ini:

Melanggar UU No. 5 Tahun 1990: Prinsip konservasi menegaskan bahwa zona inti harus bebas dari pemanfaatan.

Menurut pendapat praktisi hukum sriwidodo (penasehat hukum LSM GMBI distrik lampung timur)berpendapat bahwa:

"Kepala Balai berpotensi melakukan pelanggaran hukum serius terhadap mandat perlindungan sumber daya alam hayati.

Melemahkan Nilai Ilmiah: TNWK akan kehilangan integritas ilmiah dan ekologisnya. Tujuan utama konservasi akan luntur, digantikan oleh kepentingan pariwisata yang dangkal". Ungkapnya

Dalam hal ini saya meminta pemangku kebijakan agar kiranya rencana tersebut dapat di evaluasi 

Demi keutuhan taman nasional way kambas"

Tambah sriwidodo

III. KEUNTUNGAN KOTOR JANGKA PENDEK, BENCANA NYATA JANGKA PANJANG

Masyarakat sekitar akan diiming-imingi manfaat ekonomi. Namun, ini adalah jebakan!

Pemicu Bencana: Pengrusakan hutan inti demi pembangunan fasilitas wisata adalah resep pasti untuk bencana lingkungan di masa depan—sebuah pelajaran pahit yang sedang disaksikan di Sumatera Barat dan Sumatera Utara.

Menggadaikan Masa Depan: Keuntungan ekonomi bersifat sementara, tetapi kerusakan alam bersifat permanen dan akan mewariskan kerugian ekologis dan sosial yang tak terhitung kepada generasi mendatang.

TUNTUTAN KAMI: Batalkan Rencana Hitam Ini!

Kami menuntut agar Kepala Balai TNWK segera membatalkan rencana kontroversial mengubah Zona Inti menjadi Zona Pemanfaatan.

Jika tujuannya benar-benar restorasi dan kesejahteraan, maka jawabannya adalah:

Optimalisasi Zona Pemanfaatan yang Sudah Ada.

Perkuat Ekowisata Berbasis Konservasi KETAT, bukan wisata massal.

Tindak Tegas Perusak Hutan yang sebenarnya, alih-alih mengorbankan zona paling dilindungi. (Amir)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama